On The Way



Hidup adalah sebuah perjalanan

 

Perjalanan dimulai dari awal kehadiran kita di dunia ini, lahir dari rahim seorang ibu, dan   mendapatkan perlindungan dan kasih sayang Sang Pencipta melalui kedua orang tua kita. Dengan segala suka duka dari skenario Maha Kuasa kita ada dalam alur cerita mereka. Keluarga adalah kendaraan yang kita tumpangi, ayah sebagai pengemudi dan ibu membantu menjadi navigatornya. Perlahan-lahan kita tumbuh menjadi seorang manusia yang memiliki kepribadian sendiri yang kita adopsi dari kedua orang tua dan segala yang kita saksikan selama dalan perjalanan dengan kendaraan yang disebut keluarga. Ini adalah periode penting bagi seseorang untuk belajar menjadi manuasia yang notabene adalah mahluk sosial, dalam keluarga kita belajar tentang kasih sayang, toleransi, saling berbagi serta saling melindungi.


Masa depan yang samar tak menggentarkan seorang ayah untuk meneruskan perjalanannya, dengan keyakinan dan rasa tanggung jawab, keraguan dan segala rintangan akan di terjangnya. Dari seorang ayah kita belajar keteguhan hati. Dengan kasih sayang dan kelembutan ibu selalu mengingatkan ketika jalan sudah keluar arah. Ibu adalah navigator handal dalam keluarga.


Tak seorangpun dapat memilih dilahirkan dari rahim siapa dan dari keluarga apa, namun segala yang dipelajari dari dalan keluarga membetuk karakter seseorang yang akan menjadi bekal untuk perjalanan kehidupannya sendiri pada periode selanjanjutnya. Masa depan akan selalu samar dan tidak pasti.akan tetapi perjalanan harus terus dilanjutkan dengan keyakinan dan keteguhan hati. Maka akan bertemu hal-hal yang tak terduga. Kemampuan seseorang dalam mengambil hikmah dalam setiap peristiwa dalam perjalanannya akan menjadikan seorang manusia bijak dalam menentukan arah perjalanan selanjutnya.

“Setiap orang sedang menjalani takdirnya sendiri.”


Salam

Afriani



            AFRIANI | On The Way | 150 cm x 100 cm | Oil on Canvas | 2018


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metamorfosa

20 April 2013 : Pameran Tunggal ke-2 "Prahara Sunyi" - Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta - Kurator : Rizki A. Zaelani