Dasar Pemikiran & Konsep Karya:"Be The Winner"
-Dasar Pemikiran-
Setiap orang terlahir
sebagai pemenang.
Diawali dari pertarungan miliaran zigot
untuk bertahta di sebuah tempat
yang dinamai sel telur.
Setelah bermetamorfosis menjadi janin harus tetap berjuang
untuk terus bertahan melewati
berbagai rintangan. Tak jarang niat tidak baik pemilik rahim berusaha
menghentikan janin dengan kejam melalui pengguguran. Namun jauh lebih banyak yang
tetap bertahan untuk meraih kemenangan
mempertahankan kehidupan. Bila Tuhan Sang Pencipta sudah menetapkan sesuatu
harus terjadi…. Ya pasti terjadi…. “kun fayakun !!!”
Setelah janin mengalami proses perjuangan panjang menjadi
bayi, maka pada waktu yang ditentukan Tuhan pada bulan ke-9 dari rahim ibu
lahirlah sang pemenang. Seorang manusia yang dibekali begitu banyak hal untuk
mengarungi kehidupan ini.
Setiap anak manusia akan menjalankan takdirnya masing-masing
sesuai dengan ketetapan Sang Pencipta. Tentu
setiap orang terlahir dengan pembawaan yang berbeda, dengan karakter yang
bermacam macam pula tentunya. Dengan
beragamnya berbedaan ini, justru dunia menjadi tampak lebih indah dan penuh
warna.
Manusia dan sifat kemanusiaannya adalah mikrokosmis yang tak
terukur. Pada pergulatan kehidupan, tentu akhirnya kita bisa melihat banyak hal-hal yang melingkupi kehidupan itu sendiri. Dalam kehidupan kita
akan selalu berhadapan dengan dua hal bertolakan, seperti dua sisi mata uang.
Ada hasrat, keinginan, cita-cita,
semangat, bahkan kita juga sering melihat kemarahan, dendam, kelicikan,
keserakahan dan sebagainya. Namun pada dasarnya alam menyediakan fasilitas yang
sama berupa “waktu” dan juga hukum sebab akibat. Oleh karenanya tentu manusia
pada saat mengejar takdirnya, manusia harus memiliki tanggung jawab sosial
dalam menjaga keseimbangan kehidupan horizontal antar sesama.
Tuhan menciptakan alam ini begitu sempurnanya. Bill
Gates manusia hebat penemu Microsoft
pernah berkata bahwa ,” ciptaan Tuhan yang paling sederhana saja, begitu jauh
lebih rumitnya dibanding produk canggih Microsoft”. Coba renungkan kalimat ini sejenak. Sang Pencipta mengontrol ini seluruh
kehidupan jagad raya dan mahluk ciptaanNya
ini dengan begitu luar biasanya. Tidak ada yang luput dari pengetahuan
dan campur tanganNya. Namun manusia diberi kebebasan untuk menentukan nasibnya
sendiri tentu. Mencapai takdirnya menjadi pemenang dalam kehidupan ini.
Dalam kesempurnaan alam dan hukum-hukumNya, manusia dituntut
untuk berjuang meraih kehidupan yang lebih baik, melakukan perubahan-perubahan
berarti bagi peradaban kehidupan di dunia ini. Hendaknya manusia menempati posisi sentral
dalam menjaga keseimbangan dan harmoni kehidupan di alam raya ini. Dalam usaha
manusia untuk menjadi lebih baik ini saya menyebutnya sebagai sebuah
“pertarungan” . Pergulatan manusia akan terus berlangsung seolah seperti tak
pernah akan selesai, hingga sampai batas waktu yang diberikan Sang Khalik. Baik
itu pergulatan (pertarungan) lahir maupun bathin untuk menyempurnakan takdir
kehidupannya menjadi pemenang.
Pada pameran tunggal ke III
yang berjudul “ Be The Winner”
ini, saya akan mempersembahkan karya-karya terbaru kepada seluruh
masyarakat pencinta seni . Karya lukisan-lukisan ini dikerjakan dalam kurun
waktu kurang lebih 1 tahun. Ini semua merupakan cermin dari tanggung jawab saya
selaku seniman , dengan harapan karya-karya ini dapat bermanfaat bagi kekayaan budaya masyarakat dalam
memaknai kehidupan yang indah ini.
|
Dalam pameran Tunggal saya yang ke-3 ini, karya-karya
saya akan dikemas dalam tema “Be The Winner”. Mengapa?
Karena saya ingin sekali bicara
dan mengeksplorasi tentang semangat dan
daya juang dalam segala hal di kehidupan ini. Pada dasarnya setiap orang punya keinginan dan cita-cita untuk menjadi
lebih baik atau bahkan yang terbaik. Toh itu hal yang manusiawi kan? Apakah
keinginan seseorang sederhana atau bahkan cita-cita yang sangat besar, tentu
tergantung cara pandang serta orientasi
pola pikir masing-masing individu. Bisa saja cita-cita bersifat nyata
ataupun cita-cita yang lebih memiliki nilai idelisme lebih bagi seseorang misalnya.Seorang koruptor , saya rasa dan yakin tidak pernah
punya cita-cita menjadi pelaku korupsi.
Bisa saja ia awalnya mempunyai cita-cita jadi pengabdi mulia bagi bangsa dan
negaranya. Namun dalam perjalanannya mereka tidak konsisten menjaga sikap dan
integritasnya pada tujuan awal. Dan bagi saya mereka-mereka ini (para koruptor)
adalah orang-orang yang kalah.
Salah satu contoh yang sangat
sederhana sekali misalnya , di perlintasan lampu merah misalnya banyak
sekali orang-orang menerobos jalan seenaknya , dan fakta yang cukup miris adalah
orang-orang yang biasa disiplinpun
terkadang tidak mampu konsisten untuk
tidak melanggar. Lagi-lagi bagi saya mereka juga adalah orang-orang kalah.
Di negeri kita ini banyak sekali orang-orang lemah dan gampang untuk kalah. Sehingga
negeri kita dalam beberapa dasawarsa
terakhir menjadi tidak karuan terpuruk. Padahal sejarah telah membuktikan bisa bangsa kita telah maju
dan terkenal berabad-abad yang silam. Para pelaut Bugis terkenal pemberani
mengarungi dunia , bahkan tanpa kompas.
Nenek moyang kita sudah mampu membangun Candi Borobudur yang tersohor itu ,
pada saat bangsa-bangsa yang sekarang maju ini baru bisa main ketapel.
Di era modernpun pada masa orde baru
kita juga cukup disegani di Asia, dan berjaya di Asia Tenggara, kita selalu
menjadi pemenang dan menguasai panggung
kehormatan. Bangsa kita dulu terpandang!
Alamnya kaya tiada banding, seperti kata Koes Plus ,”tongkat kayu dan batu jadi
tanaman”. Namun coba lihat hari ini
kita selalu kalah dan kalah dalam banyak hal. Kita tahu tapi tidak pernah sadar
kalau kita harus bangkit , berbuat, berusaha , belajar dan konsisten.
Tentu saja kita semua harus melewati
proses yang panjang untuk menjadi lebih baik lagi dalam hal apapun di masa
datang. Memang tidak mudah, tapi kita pasti bisa kalau kita mau. Karena pada
dasarnya kita dilahirkan sebagai
pemenang. Ditakdirkan jadi pemenang ! Mari
ubah keadaan ini, raih lagi kejayaan yang menjadi bagian penting kehidupan kita dengan menjadi manusia-manusia
tangguh.
Jadilah pemenang sejati!
BE THE WINNER
Salam
Afriani
Komentar
Posting Komentar